The Most Important Secret of Photography

By. Rio Permana

Dunia fotografi adalah dunia yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pelakunya..., baik yang hanya sekedar hobby atau bahkan yang menjadikannya profesi....

Saya pernah ngobrol dengan seorang fotografer dadakan yang biasanya muncul pada saat kegiatan-kegiatan tertentu yang dilaksanakan di ballroom atau ruang meeting pada sebuah hotel.   Mereka juga biasanya muncul pada saat kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak sekali orang-orang seperti wisuda, diklat, simposium, seminar dan lain-lain.   Sekedar obrolan santai mengingat saya juga sedang menunggu dimulainya acara suatu diklat yang belum dihadiri oleh satu orang pun karena saya terlalu cepat datang.  Acara ini dilaksanakan di ballroom Hotel Le Grandeur Balikpapan.

Mas Febri namanya, seorang fotografer amatir yang menurut pengakuannya sudah lebih dari 3 tahun menjalani profesi ini.  Mas Febri yang merantau dari luar pulau bercerita untuk mendapatkan kamera dari salah satu merk terkenal itu dia harus kredit mengingat harganya yang relatif mahal.   Untuk apa, untuk mencari penghidupan yang layak.  Hasil foto candid yang diambil kemudian dicetak seluruhnya dan dijual pada saat akhir acara.  Kebanyakan peserta memilih untuk membelinya mengingat terkadang panitia tidak menyediakan fasilitas dokumentasi kegiatan kecuali untuk dokumentasi penyelenggara sendiri.

Apapun motivasi yang disampaikan oleh Mas Febri, yang jelas Mas Febri sangat tertarik ketika saya mencoba berbagi tentang fitur-fitur yang ada dikameranya sendiri dan bagaimana bisa menghasilkan hasil foto yang lebih baik dengan fitur-fitur itu.  At the end of conversation, Mas Febri berjanji untuk mengutak atik sendiri kameranya karena sangat antusias terhadap aneka hasil foto yang dihasilkan oleh berbagai fitur pada kameranya.

So, the most important secret of photography in my own opinion is the photographer himself... (herself maybe...).  Kenapa, karena setiap fotografer entah dia amatir atau profesional pada akhirnya akan menemukan gayanya sendiri pada hasil-hasil fotografi mereka.  Teknik, peralatan ataupun figur-figur yang menjadi acuan hanyalah sumber inspirasi dan pendukung untuk menghasilkan karya yang terbaik.  Tetapi jiwa dari hasil karya fotografi adalah sepenuhnya milik sang fotografer.   So, jangan heran jika ada hasil foto yang hanya diambil dari fitur kamera hp dengan resolusi 5 MP bisa memiliki nilai seni yang tinggi....

Soul is the most expensive part of your own photography concept.... (sorry kalau bahasa Inggrisnya masih agak kacau....)

Setuju atau tidak..., hak anda....  Setuju aja kali ya.... hehehehehe.....

Salam.

No comments:

Post a Comment